C. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas
1. Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya
2. Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji
3. Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat
4. Rasa ingin tahu yang besar
5. Rasa ingin mencoba dan merasakan
6. Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi.
7.
Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin
melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan
eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak
hal.
8.
Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya
menjadi dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman
sebagai seorang anak dalam keluarganya.
9. Banyak mengalami tekanan mental dan emosi.
10. Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.
D. Dampak Dari Pergaulan Bebas
Pergaulan
bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang
sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian
narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya
berujung kepada HIV/AIDS, dan penyakit lainnya. Dan pastinya setelah
terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari
segala segi.
E. Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas
Kita
semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME,
penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat
membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi
walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih
banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan.
Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya.
Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki Cara Pandang
Memperbaiki
cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam
“kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak
memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga
apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya
dengan positif.
2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu
perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi
serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam
kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
3. Jujur Pada Diri Sendiri
Yaitu
menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk
diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari.
Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Memperbaiki
cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik
dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang
berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan
orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Jarangnya
remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan
pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai
dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian
hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri
para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk
melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang
terkena HIV & AIDS nantinya.
6. Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan
remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya
nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan
dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai
yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang.
Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan
dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda
akan berpikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
7. Mengurangi Menonton Televisi
Televisi
idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi yang mendidik dan
bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun, kenyataannya, saat
ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun televisi
swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan, maupun
sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis.
Begitu juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara
perselingkuhan, sex bebas di kalangan artis.
Dengan
demikian, kisah pergaulan bebas bukan menjadi hal yang tabu lagi.
Makanya, tak ada langkah yang lebih manjur selain mengurangi menonton
televisi ini karena lambat laun otak akan teracuni oleh nilai-nilai yang
sebenarnya sangat negatif. Untuk mendapatkan informasi, kalangan muda
bisa mengalihkan perhatian dengan membaca koran, majalah maupun
buku-buku. Pekerjaan yang agak berat memang, tapi jauh lebih produktif
daripada kebanyakan menonton televisi yang tidak jelas dan cenderung
merusak akal sehat pikiran.
8. Banyak Beraktivitas Secara Positif
Cara
ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan
bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar,
banyak waktu bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal
tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu
terus dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam
organisasi-organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya
menjadi lahan bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara
kreatifitas anak-anak muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan
tercurahkan untuk hal-hal positif dan sedikit waktu untuk memikirkan
hal-hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.
9. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas
Dikalangan
muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak
tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang
mematikan. Nah, sosialisasi hal ini. Informasi-informasi mengenai bahaya
yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di
kalangan muda. Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai bahan
pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada
kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan bebas semau mereka.
Tapi, kalau informasi sudah didapatkan tapi mereka tetap nekad melakukan
itu persoalan lain lagi. Sepertinya perlu ada penanganan khusus,
apalagi yang sudah terang-terangan bangga melakukan pergaulan bebas.
10. Menegakkan Aturan Hukum
Bagi
yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain
adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya.
Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dan dilaksanakan
melalui hokum yang berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng
terakhir untuk menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas karena
perilaku pergaulannbebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa
ini.
11. Munakahat
Munakahat
atau menikah. Cara ini efektif sekali. Kalau masih belum bisa, cara
lain adalah dengan berpuasa. Inilah yang ditawarkan oleh Islam sebagai
salah satu solusi atas pergaulan bebas.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas khususnya di kalangan remaja.
Selain
usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat
dikurangi apabila setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan
aktif untuk memberikan motivasi positif dan memberikan sarana &
prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya sehingga
segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.
Dalam
memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh
cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan
dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang
diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar mereka tidak
ketakutan dengan orangtua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran
dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat
memberi lebih banyak kebebasan kepada anak. Namun, tetap harus dijaga
agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang telah dilakukan
sesungguhnya kurang bermanfaat.
Penyelesaian
masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan anak.
Misalnya, ketika orangtua tidak setuju dengan pacar pilihan si anak.
Ketidaksetujuan ini hendaknya diutarakan dengan bijaksana, jangan hanya
dengan kekerasan dan kekuasaan. Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila
tidak berhasil, gunakanlah pihak ketiga untuk menengahinya. Hal yang
paling penting di sini adalah adanya komunikasi dua arah antara orangtua
dan anak. Orangtua hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya
selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya
sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada
orangtua.
Dalam
menghadapi masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua
hendaknya memberikan bimbingan pendidikan seksual secara terbuka, sabar,
dan bijaksana kepada para remaja. Remaja hendaknya diberi pengarahan
tentang kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari
adanya kematangan seksual. Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam
menekankan bimbingan serta pelaksanaan latihan kemoralan. Dengan
memiliki latihan kemoralan yang kuat, remaja akan lebih mudah menentukan
sikap dalam bergaul. Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang
perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh
dikerjakan. Dengan demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang
tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.
Sumber From : http://edwincool07.blogspot.co.id/2012/02/pergaulan-bebas.html
Ciri dan Dampak Pergaulan Bebas
4/
5
Oleh
Yussi's