BAHAN KIMIA KEHIDUPAN SEHARI-HARI
SUMBER 1
Bahan kimia adalah bahan yang menyusun suatu zat. Bahan kimia itu dapat dikelompokan berdasarkan sifatnya, yaitu:
• Mudah sekali terbakar
• Mudah sekali meledak
• Korosif (bahan yang menyebabkan pengikisan)
• Serta Beracun
Sifat-Sifat Bahan Kimia
Sifat bahan kimia dapat dikenali dari kemasannya, yaitu sebagai berikut.
1. Berbahan kertas: zat padat yang mengandung bahan kimia tetapi tidak berbahaya. Botol atau kaleng: zat cair yang mengandung bahan kimia berbahaya.
2. Kaleng atau botol yang tidak tembus pandang: bahan kimianya mudah sekali rusak karena adanya pengaruh dari cahaya atau sinar Matahari langsung.
3. Botol bermulut sempit dan tertutup rapat: zat yang mudah menguap.
Bahan Kimia Nonpangan dalam Kehidupan
Ada beberapa macam bahan kimia non pangan yang sering digunakan, yaitu:
1. Bahan kimia pembersihDalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya seperti sabun dan deterjen. Sabun dan deterjen dapat menjadikan lemak dan minyak yang tadinya tidak dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur. Sabun dan deterjen dalam air dapat melepaskan sejenis ion yang dapat bersatu dengan air (hidrofilik) sehingga sabun dan detergen dapat larut dalam air dan bagian yang tidak dapat bersatu dengan air (hidrofobik) akan terlarut dalam minyak atau lemak. Berikut ini adalah macam-macam bahan kimia pembersih sebagi berikut.
a. Sabun
Sabun adalah garam basa yang dapat diperoleh dari berbagai asam lemak. Sabun itu fungsinya untuk membersihkan kotoran pada pakaian dan kulit yang sulit dibersihkan dengan menggunakan air. Reaksi penyabunan disebut dengan yang namanya saponifikasi. Sabun yang terbuat dari natrium hidroksida disebut dengan sabun keras, sedangkan sabun yang terbuat dari kalium hidroksida disebut dengan sabun lunak. Pada pembuatan sabun secara modern, selain menggunakan salah satu dari basa NaOH atau KOH, ditambahkan pula bahan lain, seperti kayak krim, parfum, vitamin, pewarna, dan antiseptik. Krim itu fungsinya untuk menghaluskan kulit, kalau parfum memberi aroma wangi pada sabun, sedangkan vitamin berfungsi untuk meremajakan kulit, pewarna untuk menambah daya tarik, dan antiseptik beruna untuk membunuh kuman.
b. Deterjen
Bahan dasar pembuatan deterjen adalah Alkyl Benzene Sulfonat (ABS). Daya cuci deterjen itu tenyata jauh lebih kuat dibandingkan dengan sabun. Bahkan, deterjen itui dapat bekerja pada air sadah lho…. Kelemahan deterjen dibandingkan sabun adalah deterjen sukar sekali diuraikan oleh mkroorganisme sehingga dapat mencemari lingkungan di sekitarnya
c. Pasta gigi
Pasta gigi merupakan pembersih yang fungsinya untuk membersihkan gigi dari segala jenis kotoran. Pasta gigi itu dibuat dari kalsium karbonat yang dihaluskan dan dicampurkan dengan gliserin. Sering kali pasta gigi itu ditambahkan zat pewarna, rasa manis, pemberi napas segar, fluoride, dan kalsium.
d. Sampo
Sampo itu terbuat dari basa natrium hidroksida (NaOH). Sampo juga sering sekali ditambahkan zat lain, seperti Vitamin E, kondisioner, ekstrak ginseng, urang-aring, seledri, dan zat yang fungsinya untuk mencegah dan mengobati ketombe.
2. Bahan pemutih
Pemutih biasanya digunakan untuk menghilangkan kotoran atau noda berwarna yang sulit sekali dihilangkan pada pakaian/bahan tekstil. Larutan pemutih yang dijual biasanya itu mengandung bahan aktif natrium hipoklorit (NaOCI) sekitar 5%.
3. Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia yang biasanya terdapat dalam parfum, pengharum ruangan, pengharum lantai, pengharum pakaian, dan pengharum toilet. Aroma harum pada bahan pewangi dapat diperoleh dari bahan alami, seperti:
a. Fenil alkohol -> terdapat pada bunga mawar
b. Sitrat -> buahjeruk
c. Ambergis -> dari ekstrak usus ikan paus
d. Gray amber -> dari sperma ikan hiu
e. Castorium -> dari kelenjar kaki rusa betina yang ada diAmerika Utara
dan Siberia
f. C/Vet -> dari kelenjar musang Ethiopia
Bahan pewangi umumnya terdiri atas tiga bentuk, yaitu:
a. Pewangi padat, misalnya kayak bedak.
b. Pewangi cair, misalnyakayak deodoran.
c. Pewangi aerosol cair, misalnya kaya parfum. Pewangi berbentuk aerosol cair menggunakan senyawa kimia pendorong (propelan) agar dihasilkan aerosol, yaitu kloroflurokarbon (CFC).
4. Bahan pembasmi serangga
Insektisida ada tiga macam, yaitu:
a. Racun pencernaan
Racun pencernaan adalah bahan kimia yang jika termakan oleh serangga akan merusak saluran pencernaan sehingga serangga akan mati. Misalnya:
• DDT = dikloro difenil trikloretan
• BHC = benzena heksa klorida
b. Racun luar tubuh
Racun luar tubuh adalah bahan kimia yang akan membunuh serangga jika terjadi kontak langsung antara bahan kimia dan serangga. Misalnya seperti :
• DDT
• Dieldrin
• BHC
• Aldrin
c. Racun pernapasan
Racun pernapasan adalah bahan kimia yang jika terhirup atau dihirup oleh serangga akan merusak saluran pernapasannya sehingga menyebabkan serangga itu mati. Misalnya seperti:
• BHC
• Asam sianida
• Karbon disulfida
5. Pupuk
Pupuk buatan yang umum digunakan adalah pupuk nitrogen, pupuk fosfor, dan pupuk natrium. Pemberian pupuk secara beriebihan dapat menimbulkan pencemaran tanah.
Efek Samping Penggunaan Bahan bagi Lingkungan dan Manusia
1. Beberapa bahan kimia disinyalir merupakan pemicu kanker dan alergi.
2. Penggunaan pemutih gigi dapat menyebabkan gusi mengalami iritasi, bahkan kanker gigi karena kandungan merkuri di dalamnya.
3. Kesalahan penggunaan sabun/deterjen dapat mengakibatkan iritasi pada kulit.
4. Senyawa klorofluorokarbon (CFC) atau karbon dioksida (C02) dalam aerosol cair atau bahan kimia semprot mengakibatkan penyebab utama penipisan ozon dan efek rumah kaca {green house effect).
5. Limbah plastik dan styrofoam tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang mengakibatkan pencemaran lingkungan.
6. Limbah cair dari kegiatan mencuci menyebabkan terjadinya eutrofikasi (perairan menjadi subur). Ini menyebabkan terjadinya Alga yang melimpah dan akan menjadi sampah organik sehingga perairan kekurangan oksigen.
Pencegahan Efek Samping Bahan Kimia
1. Gunakan pupuk secukupnya.
2. Gunakan cat yang aman, tidak mengandung merkuri atau timbal yang berbahaya bagi lingkungan.
3. Jangan membakar sampah yang mengandung kemasan bahan kimia berbentuk aerosol cair.
4. Gunakan sarung tangan ketika menggunakan pembersih kamar mandi.
5. Pilihlah sabun, sampo, dan pembersih tubuh yang memilki pH seimbang.
6. Jangan mencampur bahan kimia pemutih dengan bahan kimia lain tanpa petunjuk penggunaan yang jelas.
7. Gunakan bahan kimia secukupnya saja.
8. Selalu membaca label peringatan serta petunjuk penggunaan pada label kemasan.
SUMBER 2
han kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa kelompok bahan kimia yang dimaksud, di antaranya adalah:
1. pembersih;
2. pemutih pakaian;
3. pewangi;
4. pestisida;
1. Pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya sabun dan detergen.
Adapun jenis bahan kimia yang dapat digunakan sebagai pembersih antara lain:
- pembersih badan,
- pembersih rambut,
- pembersih motor dan mobil,
- pembersih piring,
- pembersih baju,
- pembersih lantai
Kita
perlu hati-hati dalam memilih bahan pembersih, bahan tersebut jangan
sampai menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap lingkungan. Beberapa
jenis detergen sukar diuraikan oleh pengurai. Jika detergen ini
bercampur dengan air tanah yang dijadikan sumber air minum manusia atau
binatang ternak maka air tanah tersebut akan membahayakan kesehatan.
Oleh karena itu, sebaiknya memilih detergen yang limbahnya dapat
diuraikan oleh mikrorganisme (biodegradable). Pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian detergen yang tidak selektif atau tidak hati-hati adalah:
- Menimbulkan limbah rumah tangga berupa busa.
- Busa
yang ditimbulkan sabun dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang ada
dalam tanah, sedangkan busa yang dihasilkan dari detergen sulit
diuraikan oleh mikroorganisme di dalam tanah
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
- Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
- Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
- Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
2. Pemutih
Pemutih
biasanya dijual dalam bentuk larutannya dan digunakan untuk
menghilangkan kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan
hanya menggunakan sabun atau detergen. Larutan pemutih yang dijual di
pasaran biasanya mengandung bahan aktif natrium
hipoklorit
(NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai pemutih dan membersihkan
noda, juga digunakan untuk desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya,
bahan pemutih yang dijual di pasaran sudah aman untuk dipakai selama
pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan noda, zat ini juga
bisa bereaksi dengan zat warna pakaian sehingga dapat memudarkan warna
pakaian. Oleh karena itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk.
- Bagaimana pemutih dapat menghilangkan kotoran yang membandel pada pakaian putih?
- Dalam bahan
pemutih mengandung hipoklorit Ca(ClO2) yang biasanya dikenal kaporit,
dan larutan pemutih mengandung natrium hipoklorit (NaClO). Bahan pemutih akan mengoksidasi kotoran sehingga kotoran tersebut akan larut dalam air
Efek Samping Penggunaan Pemutih
- Bahan pemutih pakaian umumnya mengandung senyawa klorin yang dapat merusak serat kain dan warna pakaian.
- Senyawa klorin juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
- Bahan pemutih kulit yang mengandung merkuri atau raksa yang berlebihan dapat merusak sistem saraf
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk dari penggunaan pemutih, antara lain:
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk dari penggunaan pemutih, antara lain:
- Hindari penggunaan jenis pemutih yang mengandung merkuri.
- Hanya menggunakan produk pemutih jika kotoran atau noda sulit dihilangkan oleh sabun atau detergen.
Contoh beberapa bahan kimia dalam rumah tangga
3. Pewangi
Pewangi
merupakan bahan kimia lain yang erat kaitannya dengan kehidupan kita
sehari-hari. Kita dapat memperoleh bahan pewangi dari bahan alam maupun
sintetik. Selain zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual
di pasaran biasanya mengandung zat-zat lain, seperti alcohol untuk
pewangi yang berbentuk cair dan tawas untuk pewangi yang berbentuk
padat.
Selain
alkohol, masih terdapat beragam zat tambahan lainnya yang sengaja
ditambahkan ke dalam pewangi agar parfum mudah disemprotkan (zat
tersebut berfungsi sebagai propelan). Di antara zat-zat tambahan yang
dapat berfungsi sebagai propelan tersebut ada yang dapat mencemari
lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke udara kemudian masuk ke
atmosfer bagian atas akan dapat merusak lapisan ozon. Selain itu juga
berdampak pada
kesehatan manusia antara lain mengiritasi mata, hidung, tenggorok,
kulit, mengakibatkan mual, pusing, perdarahan, hilang ingatan, kanker,
dan tumor, kerusakan hati, menyebabkan iritasi ringan hingga menengah
pada paru-paru, termasuk gejala seperti asma.
4. Pestisida
Bahan
kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani.
Pestisida dipakai untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak
mengganggu hasil produksi pertanian. Pestisida yang biasa digunakan para
petani dapat digolongkan menurut fungsi dan sasaran
penggunaannya, yaitu:
a. Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat.
b. Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur atau cendawan.
c. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus.
d. Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus.
e.
Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman
pengganggu (gulma), seperti alang-alang, rerumputan, dan eceng gondok.
• Efek Samping Penggunaan Produk Pembasmi Serangga
Produk pembasmi serangga beraerosol dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon stratosfer.
Penipisan
ozon akan meningkatkan jumlah penderita penyakit kanker kulit secara
signifikan, termasuk melanoma ganas, dan pengidap katarak.
Dapat
merusakkan produk pertanian. Anti nyamuk termasuk kelompok pestisida
(pembasmi hama), sehingga obat antinyamuk juga mengandung racun.
Alternatif
1. Tidak menggunakan pestisida yang mengandung bahan kimia yang seperti senyawa karbamat, fosfat, dan klorin.
2. Penggunaan pestisida organic dan biopestisida (musuh alami).
3. Pemanfaatn teknologi terkini.
ZAT ADITIF DALAM BAHAN MAKANAN
Beberapa bahan kimia yang ada pada makanan
• Zat Aditif
Zat aditif adalah
bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan mengawetkan
makanan.
Fungsinya di antaranya
1. Antioksidan dan antioksidan sinergis
2. Pengasam, penetral
3. Pemanis buatan
4. Pemutih dan pematang
5. Penambah gizi
6. Pengawet
7. Pengemulsi (pencampur)
8. Pemantap dan pengental
9. Pengeras
10. Pewarna alami dan sintetis
11. Penyedap rasa dan aroma, dan lainnya.
Zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:
1. zat aditif yang berasal dari sumber alami, seperti lesitin dan asam sitrat;
2
zat aditif sintetik dari bahan kimia yang memiliki sifat serupa dengan
bahan alami yang sejenis, baik susunan kimia maupun sifat/fungsinya,
seperti amil asetat dan asam askorbat.
Berdasarkan
fungsinya, baik alami maupun sintetik, zat aditif dapat dikelompokkan
sebagai zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa.
•
Bahan Penyedap Alami
Bahan Penyedap Alami
Bahan penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan, antara lain
santan kelapa,
susu sapi, dan
kacang-kacangan.
Bahan penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara lain
lengkuas, ketumbar,
cabai, kayu manis, dan pala
• Bahan Pemanis Alami
Zat pemanis alami yang biasa digunakan, dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
Pemanis nutritif
Pemanis nonnutritif
• Pemanis nutritif
Pemanis nutritif adalah pemanis alami yang menghasilkan kalori.
Pemanis
nutritif berasal dari tanaman (sukrosa/gula tebu, gula bit, xylitol dan
fruktosa), dari hewan (laktosa, madu), dan dari hasil penguraian
karbohidrat (sirop glukosa, dekstrosa, sorbitol).
Kelebihan pemanis ini dapat mengakibatkan obesitas, karena kandungan kalorinya yang tinggi.
• Pemanis nonnutritif
• Pemanis nonnutritif adalah
pemanis alami yang tidak menghasilkan kalori. Pemanis nonnutritif
berasal dari tanaman (steviosida), dan dari kelompok protein.
• Bahan Pengawet Alami
Bahan pengawet alami yang sering digunakan adalah :
Garam,
Cuka
Gula
Bahan pengawet alami ini digunakan untuk mengawetkan makanan agar selalu berada dalam kondisi baik.
• Bahan Pewarna Alami
Pernahkah kamu makan nasi kuning? Dari mana asalnya warna kuning pada nasi kuning?
Bahan pewarna alami lain yang juga sering digunakan, antara lain seperti berikut:
Warna kuning itu berasal dari bumbu masakan yang disebut kunyit.
Daun pandan dan daun suji untuk menghasilkan warna hijau;
Gula merah dan karamel untuk menghasilkan warna cokelat;
Cabai, tomat, dan paprika untuk menghasilkan warna merah.
• Bahan Pewarna Buatan
Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu
amarant (pewarna merah)
tartrazine (pewarna kuning)
erythrosine (pewarna merah)
fast green FCF (pewarna hijau)
sunset yellow (pewarna kuning)
brilliant blue (pewarna biru).
• Penggunaan Yang Berlebihan
Penggunaan tartrazine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi, asma, dan hiperaktif pada anak
Penggunaan erythrosine yang
berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi pada pernapasan, hiperaktif
pada anak, tumor tiroid pada tikus, dan efek kurang baik pada otak dan
perilaku.
Penggunaan Fast Green FCF secara berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi dan produksi tumor.
penggunaan sunset yellow yang berlebihan dapat menyebabkan radang selaput lendir pada hidung, sakit pinggang, muntah-muntah, dan gangguan pencernaan.
• Bahan Pemanis Buatan
Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan buatan yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk menciptakan rasa manis.
Bahan pemanis buatan ini sama sekali tidak mempunyai nilai gizi.
Contoh pemanis buatan antara lain sakarin, siklamat dan aspartam.
• Penggunaaanya
Aspartam
banyak digunakan sebagai pemanis dalam permen dan berbagai jenis
makanan olahan. Makanan olahan yang biasa menggunakan pemanis buatan
antara lain
Sirop
Es mambo
Kue atau roti
• Bahan Pengawet Buatan
Menurutmu adakah makanan dalam kemasan tanpa menggunakan bahan pengawet?
• Pengertian
Bahan
pengawet adalah bahan tambahan makanan yang mencegah atau menghambat
fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang
disebabkan oleh mikroorganisme.
• zat pengawet dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
GRAS (Generally Recognized as Safe) yang umumnya bersifat alami, sehingga aman dan tidak berefek racun sama sekali.
ADI (Acceptable Daily Intake), yang selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) guna melindungi kesehatan konsumen.
Zat pengawet yang memang tidak layak dikonsumsi atau berbahaya seperti boraks, formalin, dan rhodamin-B.
• Beberapa bahan pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang aman jika digunakan secara berlebihan.
Kalsium Benzoat
Sulfur Dioksida (SO2)
Kalium Nitrit
Kalsium Propionat/Natrium Propionat
Asam Sorbat
Natrium Metasulfat
• Adapun bahan-bahan pengawet yang tidak aman dan berbahaya bagi kesehatan, antara lain sebagai berikut:
Natamysin (mual, muntah )
Kalium Asetat (rusaknya fungsi ginjal )
Butil Hidroksi Anisol (BHA) (penyakit hati dan memicu kanker )
• Bahan Penyedap Buatan
Zat penyedap buatan dibedakan menjadi dua macam:
• zat penyedap aroma dan
• zat penyedap rasa.
• Zat Penyedap Aroma Buatan
Berasal dari senyawa
golongan ester, antara lain oktil asetat (aroma buah jeruk), iso amil
asetat (aroma buah pisang), dan iso amil valerat (aroma buah apel).
• Zat penyedap rasa
Banyak digunakan adalah monosodium glutamate (MSG) atau lebih populer dengan nama vetsin dengan berbagai merek yang beredar di pasar.
SUMBER 3
Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Pernakah kalian melihat komposisi detergen yang
kalian gunakan untuk mencuci baju ataupun sabun yang kalian gunakan
untuk mandi? apa sajakah bahan yang tertulis di belakang bagian bungkus?
Dalam wacana berikut kalian akan dijelaskan mengenai bahan kimia dalam
kehidupan sehari-hari menurut penggolangan dan jenis-jenis bahan kimia
dalam kehidupan sehari-hari.
A. Penggolongan Bahan Kimia
berdasarkan asalnya di bagi menjadi 2 yaitu bahan kimia alami dan buatan, berikut penjelasannya:
a. Bahan Kimia alami
Bahan kimia alami adalah bahan kimia yang telah terdapat di alam contohnya adalah air, bawang merah, minyak dan cengkeh. Dalam pemakaiannya bahan kimia alami biasanya tidak menimbulkan dampak negatif bagi manusia dan lingkungan.
a. Bahan Kimia alami
Bahan kimia alami adalah bahan kimia yang telah terdapat di alam contohnya adalah air, bawang merah, minyak dan cengkeh. Dalam pemakaiannya bahan kimia alami biasanya tidak menimbulkan dampak negatif bagi manusia dan lingkungan.
b. Bahan kimia buatan (sintetis)
Bahan kimia buatan (sintetis)
merupakan bahan kimia yang dibuat di pabrik dalam skala besar. Contohnya
adalah detergen, pemutih pakaian, sabun, plastik, asam sulfat dll.
Bahan kimia buatan ini biasanya menimbulkan masalah bagi kesehatan
manusia dan lingkungan seperti bersifat racun atau sukar terurai
sehingga mencemari lingkungan.
B. Jenis-jenis bahan kimia
Jenis bahan kimia yang sering
kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain yang terdiri dari
bahan pembersih, bahan pemutih, bahan pewangi dan bahan pembasmi
serangga (insektisida).
1) Bahan Pembersih
Pembersih adalah bahan yang
berfungsi untuk membantu mengangkat dan melarutkan kotoran yang melekat
pada suatu benda. Kita dapat mengelompokkan bahan kimia sebagai
pembersih berdasarkan kemasannya masing-masing. Bahan kimia utama dalam
pembersih sering disebut sebagai bahan aktif. Bahan aktif ini berfungsi
sebagai surfaktan. Selain bahan kimia utama tersebut tentu saja
masing-masing produk pembersih mendapatkan tambahan bahan-bahan yang
dapat mengoptimalkan fungsi produk tersebut sesuai dengan tujuan
penggunaannya. Misalnya air, aroma, pengental, alkohol, garam dapur,
minyak atsiri, mineral, bahan pencemerlang, bahan untuk mempertahankan
warna, penguat (builder), pelembut, pewarna, pewangi, pengawet, dan
sebagainya.
a) Sabun
Lebih dari 2.000 tahun yang lalu
orang sudah mengenal sabun. Orang pada saat itu mengenal sebuah proses
yang disebut saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi antara minyak atau
lemak, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati) maupun yang
berasal dari hewan (hewani) dengan basa-basa tertentu yang dihasilkan
dari abu (alkali) tumbuh-tumbuhan (natrium hidoksida dan kalium
hiodroksida). Reaksi ini ternyata dapat menghasilkan sebuah senyawa yang
dapat digunakan untuk membersihkan kotoran yang kemudian dikenal
sebagai sabun. Berdasarkan kandungan basa yang terdapat di dalamnya,
sabun dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu sabun lunak dan sabun
keras.
b) Detergen
Komponen pembersih utama
berikutnya adalah detergen. Dewasa ini hampir semua jenis pembersih
menggunakan detergen. pembersih yang memiliki daya pembersih efektif di
dalam semua jenis larutan. Bahan dasar detergen adalah alkil benzena
sulfonat atau sering disingkat ABS. Dibandingkan dengan sabun, detergen
memiliki daya cuci lebih baik karena tetap efektif untuk mencuci
walaupun dengan menggunakan air sadah maupun air dingin. Supaya kotoran
yang terlepas tidak kembali menempel, biasanya ditambahkan zat kimia
tertentu yang disebut anti-redeposisi. Contoh zat anti-redeposisi adalah
metil karboksi selulosa.
- Efek Samping Penggunaan Pembersih
a) Buih detergen yang menumpuk di
permukaan sungai akan menghalangi penyerapan oksigen dari udara ke
dalam air sungai. Akibatnya, air sungai akan mengalami penurunan kadar
oksigen yang pada gilirannya akan menyebabkan satwa yang tinggal di
dalamnya mati.
b) Pertumbuhan ganggang tertentu
dan enceng gondok akan meningkat pesat akibat kadar fosfat yang
meningkat di dalam air karena kehadiran detergen. Jika permukaan air
sampai tertutup oleh pertumbuhan jenis tumbuhan air ini maka kesempatan
fitoplankton yang seharusnya mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk
proses fotosintesis menjadi terganggu dan akhirnya mati. Akibatnya,
banyak satwa air yang ikut mati karena kehidupannya hanya mengandalkan
konsumsi terhadap fitoplankton yang ada.
c) Jika air yang tercemar oleh
detergen digunakan untuk mandi, air tersebut dapat mengakibatkan iritasi
dan gatal-gatal pada kulit yang sensitif.
d) Jika air yang tercemar oleh
detergen digunakan untuk memasak atau diminum, air tersebut dapat
mengakibatkan sakit perut, muntahmuntah, diare, dan sebagainya
2) Pemutih
Kita dapat mengetahui kandungan
bahan kimia yang terdapat di dalam pemutih dari kemasannya. Dengan
menggunakan pemutih yang biasanya mengandung bahan kimia utama klorin
dan natrium perborat, pakaian putih yang ternoda dapat menjadi lebih
putih cemerlang Meskipun demikian, kita harus berhati-hati dalam
penggunaannya. Bahan kimia klorin dan natrium perklorat adalah bahan
aktif yang cukup berbahaya. Penggunaan pemutih yang kurang berhati-hati
akan menyebabkan lunturnya kain berwarna.
3) Pewangi
Produk pewangi ada yang alami dan
ada yang buatan. Beberapa contoh pewangi alami adalah berbagai macam
bunga dan buah-buahan segar. Pada zaman dahulu pewangi dibuat dengan
penyulingan dari tumbuh-tumbuhan asli dan agak sulit didapatkan. Seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pewangi menjadi sangat
mudah diperoleh. Pewangi tidak dibuat dengan tumbuh-tumbuhan alami,
namun cukup dibuat dari sintesa senyawa-senyawa kimia.
- Efek Samping Penggunaan Pewangi
Pada umumnya pewangi yang dikemas
dengan bentuk semprot menggunakan bahan pendorong (propelan) dari
golongan kloro fluoro karbon (CFC). Bahan kimia inilah yang dapat
mengakibatkan kebocoran lapisan ozon. Selain itu, kebocoran lapisan ozon
dapat menyebabkan efek negatif bagi kesehatan manusia.
Penyakit-penyakit yang dapat timbul akibat kebocoran lapisan ozon antara
lain penyakit kanker kulit dan katarak. Sampai saat ini penyakit kanker
merupakan salah satu penyakit yang sulit disembuhkan.
4) Pembasmi Serangga (Insektisida)
Bahan-bahan kimia yang terdapat
di dalam obat pembasmi serangga antara lain sebagai berikut: (a).
Organoklor. Contoh: aldrin, dieldrin, lindan, dan DDT (dikloro difenil
trikloroetana) yang kini dilarang penggunaannya. (b). Organofosfat.
Contoh: malation, diaziton, fention, dan metil atau etil paration. (c).
Antikoagulan. Contoh: wartarin, kumaklor, dan kumarin. (d). Zinkfosfida.
(e). Karbamat. Contoh: propoksur, BPMC, dan karbofonun. ()f. Arsen.
Contoh: arsen pentoksida.
- Fungsi
pemakaian obat pembasmi serangga
pada umumnya meliputi tiga hal, yaitu mengusir, membasmi, atau mengusir
sekaligus membasmi. Bagi para petani, kehadiran serangga dapat membawa
masalah baru karena dapat mengganggu hasil panen mereka. Insektisida
digunakan untuk mengusir hama tanaman yang berupa serangga seperti
walang sangit, wereng, kepik, dan sebagainya.
- Efek Samping Penggunaan Pembasmi Serangga
Penggunaan insektisida sebaiknya
disesuaikan dengan keperluannya saja. Pemakaian bahan kimia jenis ini
bila berlebihan dan tidak hati-hati justru dapat membahayakan manusia.
Efek negative dari pemakaian insektisida yang berlebihan atau pemakaian
yang tidak hati-hati antara lain adalah keracunan yang dapat merenggut
jiwa. Insektisida yang masuk ke perairan akan menimbulkan pencemaran
air. Hal ini akan mengakibatkan terbunuhnya binatang-binatang air.Jika
tumbuh-tumbuhan atau daging hewan yang tercemar tersebut dikonsumsi oleh
manusia, akibatnya bisa fatal. Orang yang mengonsumsi dapat keracunan
bahkan dapat terkena kanker yang berisiko kematian.
Sumber From : http://hikmah-di.blogspot.co.id/2013/08/bahan-kimia-kehidupan-sehari-hari.html
Materi IPA kelas 8 Bahan Kimia dalam Kehidupan
4/
5
Oleh
Yussi's